Monday, February 13, 2012

Suara Kapit : Ia Suara Bonda


Suara Kapit : Suara Bonda Yang Menyapa

Kuhayun langkah ke tebing
Saat deru enjin terhenti membising
ada yang mengusung lagu
juga menganyam tangis sendu
aku yang beku bicara
mengheret beg, tanpa sesiapa
sedang masing-masing punya cerita.

“Beri lalu, pinggirkan hadangan.”
terpaku pada segelintir tubuh menyapa
Tatoo penuh menghiasi badan
Samseng atau cuma pembantu, kuteka
Beg galas lantas dirampas, relakan
Budak-budak pengangkat barang hanya
menghimpun kisah menyambung kehidupan,
kukenal di antara mereka
muda, tua juga remaja dipastikan.

Di hujung wharf cerita berbeda
semua minggir usai bersahaja
menatap wajah dan pamit pula,
“Kenapa dengan mereka?”
Kuketap bibir mengalih mata
“Malapetaka.” Ulas mereka.

Sang pengangkat barang, juga
penyambut tetamu yang setia
kelibatnya persis sudah tiada
ibu tua berusaha cuma
mengusir hanyir menyentap dada
sedang anaknya sedar mungkin lena.
Katanya, “Selamatkan anakku,
kelak kamu akan dibantu.”

Di celah awan berarak mega
Ibu tua bernada tangisnya,
“Inilah nasib bonda,
Anak tunggal mungkinkan tiada
harusku juga membayar harganya
walau situasi amat memaksa.”

Di sini semua petah berbeza
masing-masing acap bertarung nyawa
menjadi pembalak tinggi asetnya
serba-serbi bermain bencana
ada yang hilang upaya
tidak kurang hancur kepala
banyak yang sirna nyawa
yang tinggal menanggung luka.

Moga-moga aku bangkit dari lena secepatnya.

Wharf Ekspress Kapit
07 Januari 2012
Frankie latit

No comments: