Tongkat Khazanah
(Gua Niah Lebih Mengerti)
Tatkala menerjah nyalimu,
Gerimis pagi mendingin bara,
Mantera rimba mengusir duka,
Celoteh cengkerik membujuk dada.
Tatkala iris bertanya,
Sang batu melingas kepala,
Tugu pateri menbabar jiwa,
Terpampan tanpa senda.
Tatkala hati terperangah,
Mulutmu mengeksplisit rahsia,
Bertakhtalah khazanah purba,
Dicerna perut masa.
Tatkala melirik mata hati,
Layang – layang tercari tali,
Demi sesuap nasi,
Menghiris kudrat persis belati.
Tatkala dindingmu menyapa,
Lirik mata ternoda,
Hati digarami rasa,
Sang Puteri terkujur hiba.
Tatkala langkah mula berarah,
Belikat lalu disimpul penat,
Dalam gelap memekat,
Kesamaran mengeruhkan keringat.
Tatkala jejak berarak,
Bersama senja merangkak,
Gerimis menapak,
Hati mula menconggak,
Menerka bahana masa,
Bertongkatkan khazanah dunia.
Dari Mata:
Langgai Berujan
Gua Niah ( 09-11. November.2008)
1 comment:
Tulisan sdr semakin memikat hati saya. Teruskan membaca puisi teman-teman dan jangan berhenti menulis. Menulis dan terus menulis sehingga ketemu persimpangan,
Saudara punya bakat besar yang perlu dipupuk ketika masih muda begini.
Post a Comment