Sunday, November 23, 2008

SEORANG PENDIDIK, SEGUNUNG HARAPAN DAN SEBUAH KEMATIAN




SEORANG PENDIDIK, SEGUNUNG HARAPAN DAN SEBUAH KEMATIAN
(Khas buat Mendiang Cikgu Kunting Anak Alin, Sk. Sg Arang)

Seorang pendidik tersengkek – sengkek
Menggalas kemas beg gelisah
Mengusir terpaan dingin pagi
Dengan disuluhi pelita jauhari
Membakar, marak dan semerbak
Walau dihembus angin musim.
Tetap masih di situ
Dan di situ
Mengira detik berlalu
Bertemankan buku - buku
Di celah - celah pepohon rimbun
Jauh dari metropolitan.

Di hadapan yang kelam
Berbalam - balam haluan
Sudah lama diterokai
Gunung - gunung harapan yang membabar
Sudah juga didaki
Bagi mendidik anak watan yang keciciran
Gelombang frekuensi pendidikan.

“Sejauh mana usaha ku dicerna,
Anak bangsa yang membina peradaban.”
Bisiknya pada diri sendiri
Saat – saat terakhir,
Menyahut seruan Ilahi
Kebuncahan bertahkta lagi
Menconggak usaha yang ditaburi
Merenungi mata hati
Insani yang masih mengharapkan
Sebuah kilauan yang gemerlapan
Menerangi hari – hari yang bakal dihadapi.

Kini,
Dedaun kehijauan masih utuh di hujung dahan
Yang pernah disimbahi
Penyuluh malam dan siang
Yang acapkali silih berganti
Di alam fana ini
Yang dibelangi oleh belang
Yang perlu dikenang
Dan perlu diratapi
Agar ramai yang mengerti
Harapan seorang pendidik
yang jasadnya sudah bersemadi
dimamah bumi.

Buat Yang Mengerti:

Langgai Berujan,
Marudi,
(04.November.2008)

No comments: